Saat Cintaku Telah Pergi

Saat mataku mulai terpejam..
Disaat itulah air mataku mulai menetes…
Saat mataku mulai terbuka..
Disaat itulah hatiku mulai merasakan sakit..

Dimana senyuman yg slalu kulihat setiap pagi??
Dimana Sapa’an yg slalu ku dengar setiap malam??
Dimanaa?? Kenapa sapa’an dan senyuman itu kini tlah sirna?!

Aku slalu berharap..
Bila suatu saat nanti,
Jika aku mulai membuka mata,

Bukan rasa sakit yg kurasa lagi..
Melainkan senyuman indahmu disampingku
yang slalu kau persembahkan untukku setiap pagi ..

Tetapi harapan..
Kini tinggal’lah harapan…
Dirimu..
Telah pergi jauh meninggalkan aku sendiri disini..

Aku kesepian..
Aku haus cinta dan sapamu..
Kembali lah kasih..
Jangan tinggalkan aku..

Aku tak sanggup tanpamu!!
Tau’kah engkau bahwa aku tersiksa dengan semua ini..
Tau’kah engkau bahwa aku kehilangan dirimu yang slalu ku banggakan..
Kemanaaaa dirimuu!!
Masihkah kau ingat janji”mu,
Tuk tetap slalu di sampingku??

Walau hati ini perih karna kehilanganmu…
Tetapi aku sudah ikhlas melepasmu kasih..
Aku hanya berharap..
Kau akan menjemputku bila tugasku telah usai di dunia ini..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Seorang Mualaf: MAHER ZAIN

Gambar
  “"Sampai 3,5 tahun yang lalu, saya jauh dari agama. Jauh dari Allah."” .......... ..................... Nama Maher Zain mendadak disebut di mana-mana. Wajahnya yang percampuran Eropa dan Lebanon kerap muncul di televisi belakangan ini. Banyak yang berseru senang ketika mendengar kabar pria pelantun lagu Palestine Will Be Free ini datang ke Indonesia. Namun banyak juga yang bertanya-tanya, "Memang siapa sih Maher Zain?" Untuk mengenal lebih dekat penyanyi yang baru saja merilis album baru berjudul Thank You Allah ini, Yahoo! Indonesia sempat berbincang dengan Maher Zain di sela kegiatannya yang padat di Jakarta. Kebetulan wawancara digelar hanya selang beberapa menit setelah diumumkannya berita kematian Osama bin Laden. "Baru saja saya lihat beritanya di televisi. It's sad but good. Di satu sisi, dia seorang muslim. Dia saudara kita. Tapi apa yang dia lakukan itu salah. Islam tak pernah mengajarkan kita untuk membunuh orang-orang yang
Baca selengkapnya

Bisik Hening Malam..

Gambar
Kelengangan berkelambukan hening malam.. Ketenangan terselimutkan sejiwa badan.. Riak telaga tiada satu lekukan gelombang.. Teratai mungil bersenyum menyaksikan sesejuk alam.. Bias keindahan selaksa hiasan temaram.. Dekapan teduh menatap sedalam sukma ketulusan.. Linangan bak bulir kemilau permata gemintang.. Mengisak tangisan tetesan bening keharuan.. Lipur selaksa membaur sealur ucap syukur.. Tegur sekasih luah merambah tumpah.. Ranting tiada kan patah serenta meruah.. Dedaunan tak pula terbang semusim guguran alam.. Angin tiada tombak setancap kerap ucap.. Semilir laksana ketir sepapar bibir mengalir.. Bilah luah tiada cakrawala menutup sumpah.. Lelah jengah usah pula pasrah serapah.. Tiada awan kan berarak semata KuasaNYA.. Tak pula Fatamorgana bercahaya karena KeindahanNYA.. Insan alam sekedar jalankan sgala garisan TUHAN.. Perisai sang Maha Memulai Dzat ILLAHI ROBBI… Sang Maha Menyaksikan..
Baca selengkapnya
Gambar
Emak, emak adalah ibuku, dia yang mengajariku dengan sesuatu yang kadang aku tak mengerti, kadang diluar nalar imajinasi seorang anak tentang kasih sayang seorang ibu. Emakku keras, emakku memiliki ego yang besar. Tapi dibalik ‘kekerasan’ dan ‘keegoan’ itu membuatku mengerti tentang hidup ini, tegas dan harus bersahaja. Emakku tak segan berbagi dengan sesama, dan tak jarang orang lain lebih utama dari anak-anaknya. Tapi lagi-lagi aku baru mengerti, ternyata untuk memiliki h idup yang bahagia adalah dengan membahagiakan orang lain. Emakku suka ‘berbohong’ didepanku, karena tak ingin aku mengerti kesusahannya. Lagi-lagi itu mengajariku untuk selalu tampak tegar didepan istriku, saudaraku dan sahabat-sahabatku, walaupun perih menghinggapi hati ini. Itulah emakku, orang yang selalu mengajariku dengan kasih sayangnya dan keikhlasannya. Late post from mother day.
Baca selengkapnya