Emak, emak adalah ibuku, dia yang mengajariku dengan sesuatu yang kadang aku tak mengerti, kadang diluar nalar imajinasi seorang anak tentang kasih sayang seorang ibu.
Emakku keras, emakku memiliki ego yang besar. Tapi dibalik ‘kekerasan’ dan ‘keegoan’ itu membuatku mengerti tentang hidup ini, tegas dan harus bersahaja.
Emakku tak segan berbagi dengan sesama, dan tak jarang orang lain lebih utama dari anak-anaknya. Tapi lagi-lagi aku baru mengerti, ternyata untuk memiliki hidup yang bahagia adalah dengan membahagiakan orang lain.
Emakku suka ‘berbohong’ didepanku, karena tak ingin aku mengerti kesusahannya. Lagi-lagi itu mengajariku untuk selalu tampak tegar didepan istriku, saudaraku dan sahabat-sahabatku, walaupun perih menghinggapi hati ini.
Itulah emakku, orang yang selalu mengajariku dengan kasih sayangnya dan keikhlasannya.


Late post from mother day.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Seorang Mualaf: MAHER ZAIN

Bisik Hening Malam..