Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017
Gambar
  Semestinya setiap lelaki menghargai dan memuliakan wanita. Karena tanpanya, lelaki tak akan pernah ada. Wanita mampu menjadi seorang ibu. Sekaligus sosok ayah bagi putra – putrinya. Karena ia lebih memprioritaskan keluarganya daripada karir yang ia bangun. Karena ia siap setia mendukung dan membantu suaminya. Walau seringkali ia dikecewakan oleh perilaku suaminya. Kelembutan wanita bukanlah kekurangan. Tapi itu anugerah dari Tuhan. Yang dengan kelembutan itu ia seka air mata anaknya. Ia basuh luka suaminya. Dan dengan kelembutan itu pula ia bersandar pada Tuhannya. [skf]
Gambar
Kebahagiaan itu adalah kita yang menciptakan. Bukan dari bagaimana kita melihat kebahagiaan orang lain. Kita mungkin menilai kehidupan orang lain lebih baik dari kehidupan kita. Tapi Allah berkata lain, kita bisa bahagia jika kita bisa menilai diri kita sendiri, kita bisa menilai kehidupan sendiri. Bukan kebahagiaan orang lain yang menjadi patokan tetapi bagaimana cara kita bersyukur kepada Allah apapun keadaan kita. [ustadz Syam @islam_itu_indah 19 Januari 2017]
Gambar
Tongkat Sakti Sang Anak Suatu hari seorang ayah menyuruh anaknya pergi ke suatu lembah untuk mencari burung sebagai kebutuhan sehari-hari. "Nak pergilah engkau ke lembah itu dan carilah burung untuk kita makan" ujar ayahnya. "Iya ayah, aku ajan segera kesana". Pergilah anak itu sembari membawa sangkar seadanya. Ditengah perjalanan dia bertemu dengan seorang kakek. "Pagi-pagi begini mau pergi kemana nak,,," sapa kakek itu. "Aku disuruh ayah untuk mencari burung di lembah di balik bukit itu kek" "Sini nak, bawalah tongkat ini untuk menjaga dirimu selama dalam perjalanan. Kau pukulkan saja jika ada hewan atau apapun yang nengganggumu" "Baiklah kek, aku pamit untuk melanjutkan perjalanan" "Hati-hati yah nak", pungkas kakek itu. Anak itu berlalu menuju lembah yang masih jauh ditempuh. Berpuluh kilometer anak itu berjalan sampai pada akhirnya dia bertemu dengan seekor u
Gambar
Emak, emak adalah ibuku, dia yang mengajariku dengan sesuatu yang kadang aku tak mengerti, kadang diluar nalar imajinasi seorang anak tentang kasih sayang seorang ibu. Emakku keras, emakku memiliki ego yang besar. Tapi dibalik ‘kekerasan’ dan ‘keegoan’ itu membuatku mengerti tentang hidup ini, tegas dan harus bersahaja. Emakku tak segan berbagi dengan sesama, dan tak jarang orang lain lebih utama dari anak-anaknya. Tapi lagi-lagi aku baru mengerti, ternyata untuk memiliki h idup yang bahagia adalah dengan membahagiakan orang lain. Emakku suka ‘berbohong’ didepanku, karena tak ingin aku mengerti kesusahannya. Lagi-lagi itu mengajariku untuk selalu tampak tegar didepan istriku, saudaraku dan sahabat-sahabatku, walaupun perih menghinggapi hati ini. Itulah emakku, orang yang selalu mengajariku dengan kasih sayangnya dan keikhlasannya. Late post from mother day.