Seseorang akan lebih mudah mencela kemudian melupakan kebaikan-kebaikan
orang lain di masa lalu, daripada menyalahkan diri sendiri dan kemudian
introspeksi untuk kebaikan di masa yang akan datang...
“"Sampai 3,5 tahun yang lalu, saya jauh dari agama. Jauh dari Allah."” .......... ..................... Nama Maher Zain mendadak disebut di mana-mana. Wajahnya yang percampuran Eropa dan Lebanon kerap muncul di televisi belakangan ini. Banyak yang berseru senang ketika mendengar kabar pria pelantun lagu Palestine Will Be Free ini datang ke Indonesia. Namun banyak juga yang bertanya-tanya, "Memang siapa sih Maher Zain?" Untuk mengenal lebih dekat penyanyi yang baru saja merilis album baru berjudul Thank You Allah ini, Yahoo! Indonesia sempat berbincang dengan Maher Zain di sela kegiatannya yang padat di Jakarta. Kebetulan wawancara digelar hanya selang beberapa menit setelah diumumkannya berita kematian Osama bin Laden. "Baru saja saya lihat beritanya di televisi. It's sad but good. Di satu sisi, dia seorang muslim. Dia saudara kita. Tapi apa yang dia lakukan itu salah. Islam tak pernah mengajarkan kita untuk membunuh orang-orang yang...
Emak, emak adalah ibuku, dia yang mengajariku dengan sesuatu yang kadang aku tak mengerti, kadang diluar nalar imajinasi seorang anak tentang kasih sayang seorang ibu. Emakku keras, emakku memiliki ego yang besar. Tapi dibalik ‘kekerasan’ dan ‘keegoan’ itu membuatku mengerti tentang hidup ini, tegas dan harus bersahaja. Emakku tak segan berbagi dengan sesama, dan tak jarang orang lain lebih utama dari anak-anaknya. Tapi lagi-lagi aku baru mengerti, ternyata untuk memiliki h idup yang bahagia adalah dengan membahagiakan orang lain. Emakku suka ‘berbohong’ didepanku, karena tak ingin aku mengerti kesusahannya. Lagi-lagi itu mengajariku untuk selalu tampak tegar didepan istriku, saudaraku dan sahabat-sahabatku, walaupun perih menghinggapi hati ini. Itulah emakku, orang yang selalu mengajariku dengan kasih sayangnya dan keikhlasannya. Late post from mother day.
Komentar
Posting Komentar